Sesuai namanya jembatan akar,maka seluruh komponen pembuat jembatan yang menghubungkan desa Lubuk Silau dengan desa Pulut-Pulut ini memang seluruhnya terbuat dari akar pohon.
Mustahil rasanya kita untuk percaya,tapi keraguan kita itu akan terjawab jika kita telah tiba di desa Pulut-Pulut tempat jembatan akar itu berada.Jembatan yang membentang sepanjang lebih kurang limabelas meter di atas sungai batang bayang itu benar-benar terbuat dari akar dua batang pohon beringin yang berdiri kokoh di kedua tebing sungai tempat jembatan itu berada.
Melihat keunikan ini tentu menimbulkan sebuah pertanyaan,siapakah yang menjadi arsitek jembatan akar ini?
Menurut yang tua-tua disekitar tempat jembatan akar ini berada,jembatan akar ini dirintis oleh seorang ulama desa Pulut-Pulut yang bernama Fakih Sokan.
Dimasa Hidupnya Fakih Sokan adalah seorang ulama yang mengembangkan islam di tanah Bayang,beliau mengajarkan syariat islam kepada penduduk sekitar.
Disamping itu Fakih Sokan juga dikenal sebagai seorang yang memiliki ilmu kebathinan yang tinggi.Konon kabarnya beliau mampu berjalan di atas air.
Ide membuat jembatan dari akar pohon ini timbul dikarenakan rasa kasihan seorang Fakih Sokan kepada murid-muridnya yang tinggal di desa Lubuk Silau yang tidak dapat pergi mengaji ke surau Fakih Sokan yang terletak di desa Pulut-pulut setiap kali air sungai batang Bayang besar.Hal ini dikarenakan jembatan bambu yang ada sering dihanyutkan air batang Bayang.
Maka terpikirlah oleh Fakih Sokan untuk membuat jembatan yang tidak pakai tiang yang ditancapkan di dasar sungai.Disini Fakih Sokan melihat yang menjadi masalah hanyutnya jembatan yang terbuat dari bambu atau kayu pada setiap kali air sungai batang Bayang besar adalah tiang yang tertancap di dasar sungai itu.
Maka ditanamlah dua batang pohon beringin di kedua sisi jembatan bambu yang di buat warga.Hari berganti hari,pohon beringin yang ditanam Fakih Sokan mulai besar,akarnya yang menjulai ke air sedikit demi sedikit di dililitkan oleh fakih Sokan kepada jembatan bambu.
Tak terasa tahun berganti tahun, akar pohon beringin telah menyatu satu sama lainnya,telah melilit dengan kuat.Akar-akar pohon beringin itu kian hari kian besar dan akhirnya jadilah sebuah jembatan unik,yaitu jembatan akar.
Untuk membuat sebuah jembatan yang sekarang menjadi kebanggaan masyarakat Pesisir Selatan ini.Fakih Sokan menghabiskan waktu hampir 25 tahun,sebuah rekor pembuatan jembatan terlama.
Kembali ke objek wisata jembatan akar,di objek wisata jembatan akar ini wisatawan juga dapat berwisata petualang,yakni wisata arung jeram.
Air Batang Bayang yang deras dan banyak riam-riam kecil dan batu-batu besar di tengah sungai merupakan
Arung Jeram di Jembatan Akar,Sungai Batang Bayang.
Nah,berkunjunglah ke jembatan akar untuk melihat dari dekat mahakarya dari seorang ulama Fakih Sokan.
Selamat berwisata.
oleh efni dewita.
0 komentar:
Posting Komentar